Komoditas Unggulan dan Kompetensi Inti Kabupaten Sumbawa


 Pendekatan Pembangunan Industri Nasional dengan Daerah
            Demi menciptakan pembangunan industri nasional yang sinergi dengan pembangunan industri daerah terdapat dua pendekatan yang dapat dilaksanakan, yaitu:
1.    TOP DOWN
Pengembangan 35 klaster industri prioritas yang dipilih berdasarkan kemampuan nasional untuk bersaing di pasar domestik dan internasional

2.    BOTTOM UP
Pengembangan industri pengolahan komoditi unggulan daerah menuju kompetensi inti industri daerah


Penerjemahan Penerapan Kompetensi Inti Nasional
            Penerapan kompetensi inti secara nasional dapat pula diterjemahkan dengan memperkenalkan satu produk unik pada setiap daerah yang berbeda. Hal ini dilakukan agar seluruh sumber daya dan kemampuan yang dimiliki daerah tersebut terfokus pada upaya untuk menciptakan kompetensi inti yang bersifat unik dan dapat meningkatkan daya saing industri daerah.

Kebijakan Industri Nasional
            Berdasarkan Amanat Perpres No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN) pasal 3 berbunyi:
1.    Dalam rangka pengembangan Kompetensi Inti Daerah
1)      Pemerintah provinsi menyusun peta panduan pengembangan industri unggulan provinsi
2)    Pemerintah kabupaten/kota menyusun peta panduan pengembangan kompetensi inti industri kabupaten/kota
2.  Menteri yang bertugas dan bertanggungjawab di bidang perindustrian menetapkan peta panduan pengembangan industri unggulan provinsi dan peta panduan kompetensi inti industri kabupaten/kota

Karakteristik Kompetensi Inti
            Pemilihan kompetensi inti harus mempertimbangkan kondisi daerah dengan memperhatikan kriteria persaingan, seperti:
1.    Bersifat unik dan sulit ditiru
2.    Adanya nilai tambah yang tinggi
3.    Adanya keterkaitan dan peluang untuk bersaing di pasar luar daerah bahkan internasional
Dengan kata lain,  penentuan kompetensi inti sebaiknya dapat memberi dampak yang besar dalam memberi stimulus perekonomian daerah. Selain itu, yang lebih penting lagi hal tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan kemampuan sumber daya.


Komoditas Unggulan dan Kompetensi Inti Kabupaten Sumbawa

            Terdapat beragam jenis komoditi unggulan daerah di Kabupaten Sumbawa. Berdasarkan kriteria ketersediaan dan kesinambungan bahan baku serta cakupan pangsa pasar ditetapkan Lima Komoditas Unggulan Daerah Kabupaten Sumbawa, yaitu:

No
Komoditi
Luas Lahan
Potensi
Produksi
1.
Rumput Laut
5.028 Ha
13.950 Ha
10.449,9 ton
2.
Sapi/kerbau
26.776 Ha
340.720 ekor/ 344.043 ekor
74.664 ekor/ 68.519 ekor
3.
Kopi

3.381 Ha
465 ton
4.
Mete

6.282 Ha
1.285 ton
5.
Tenun Tradisional
6 sentra
20 sentra
608 stel


Selanjutnya ditetapkan Dua Komoditas Unggulan Prioritas, yaitu
1.        Rumput laut
2.        Sapi/kerbau

     Dari dua produk unggulan prioritas dikerucutkan lagi menjadi 1 Produk Unggulan Fokus yang merupakan Kompetensi Inti Kabupaten Sumbawa, yaitu Produk Olahan Rumput Laut.
     Kabupaten Sumbawa dalam menentukan kompetensi inti industrinya, yaitu industri pengolahan rumput laut didasarkan atas pertimbangan hasil analisa terhadap kondisi dan potensi ekonomi daerah dan potensi pengembangan lima tahun ke depan serta keterkaitannya dengan industri penunjang, industri terkait dan industri di kabupaten dan provinsi lain yang ditetapkan atas dasar kerjasama antara Ditjen IKM dengan Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008.
     Dipilihnya komoditas rumput laut ini juga atas pertimbangan masih besarnya potensi luas lahan yang dapat dikembangkan, masa tanam yang relatif singkat (45 hari), teknologi budidaya yang sederhana, mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, permintaan pasar yang tinggi, eratnya keterkaitan sektor hulu dan hilir, serta spektrum penggunaannya sangat luas dan modal yang dibutuhkan relatif kecil.
      Sebagai informasi, sesuai data tahun 2010 luas potensi pengembangan rumput laut Kabupaten Sumbawa adalah 14.950 Ha dengan luas pemanfaatan 5.940 Ha, produksi 43.936 ton ton dan jumlah petani pembudidaya 1.718 KK.  
     Berikut adalah wilayah pengembangan rumput laut Kabupaten Sumbawa
     Teluk Santong, Kec. Plampang, Lab. Aji, Lab. Terujung Kec. Tarano
     Teratak, Lab. Kuris Kec. Lape dan sekitarnya
     Ngeru, Lab. Ijuk, Prajak Kec. Moyohilir dan Ai Bari, kec. Moyo utara dan sekitarnya
     Desa Labuhan Mapin Kecamatan Alas Barat
     Kel. Bugis  Kecamatan Sumbawa



Sasaran Pengembangan Jangka Menengah dan Jangka Panjang Kompetensi Inti Pengolahan Rumput Laut

Jangka Menengah (2011-2014)
1. Meningkatnya ketersediaan Rumput laut yang berkualitas
2. Meningkatnya produktifitas industri pengolahan rumput laut
3. Tersedianya fasilitas pembuatan kemasan yang menarik
4. Meningkatnya cakupan areal budidaya dari 40% menjadi 60%
5. Meningkatnya jumlah penyerapan Tenaga Kerja dari 1542 orang  menjadi  2340 orang
6. Terbangunnya lembaga ekonomi di sentra-sentra produksi
7. Terbangunnya jalur pemasaran melalui kemitraan
8. Meningkatnya jumlah unit pengolah rumput laut dari 2 unit menjadi 5 unit
9. Meningkatnya serapan bahan baku rumput laut untuk industri pengolahan makanan dari 0,0002% menjadi 25% atau 2600 ton rumput laut

Jangka Panjang (2011-2025)
1. Meningkatnya efektifitas lembaga ekonomi di sentra-sentra produksi
2. Meningkatnya ekspor produk olahan rumput laut
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menumbuhkembangkan industri pengolahan rumput laut
4. Meningkatnya unit pengolah rumput laut dari 5 unit menjadi 10 unit
5. Meningkatnya serapan bahan baku rumput laut untuk industri pengolahan makanan dari 25% menjadi 60%.

Strategi Pengembangan Kompetensi Inti Rumput Laut

1. Penyuluhan tentang rumput laut dan kerjasama pihak terkait
2. Membuka lahan baru dan meningkatkan jumlah bibit rumput laut
3. Alih teknologi pengolahan untuk Peningkatan daya saing dan stabilitas harga
4. Peningkatan jumlah sarana dan prasarana produksi
5. Peningkatan SDM
6. Diklat pengolahan, AMT, Penanganan Pasca Panen dan Manajemen
7. Study Banding/Magang
8. Diversifikasi produk
9. Penerapan TQC
10. Menjalin kerjasama kemitraan dengan jaringan pasar dalam maupun luar negeri
11. Penciptaan iklim usaha yang kondusif
12. Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB)
13. Peningkatan kerjasama dengan litbang dan perguruan tinggi untuk pengembangan teknologi budi daya dan pengolahan rumput laut.

Foto Rumput Laut Sumbawa  Eucheuma cottonii  ( spesies golongan Alga Merah)

Pengikatan Bibit oleh Para Wanita Nelayan

Kegiatan Budidaya Rumput Laut

Panen Rumput Laut  Eucheuma cottonii



Semoga pengembangan kompetensi inti rumput laut ini dapat berhasil dalam membangun potensi daerah, meningkatkan perekonomian, menyerap tenaga kerja, menghasilkan produk yang bernilai jual lebih, sehingga berdayaguna untuk kemajuan Kabupaten Sumbawa dan kemaslahatan masyarakat

0 komentar:

Posting Komentar