Aneka Olahan Rumput Laut

                Pada tanggal 24-28 November 2011, Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian RI melaksanakan kegiatan Pelatihan SDM Industri Berbasis Rumput Laut dalam Rangka Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah Wilayah III di Sumbawa Besar. Kegiatan ini sangat positif sebagai bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan rumput laut sebagai kompetensi inti Kabupaten Sumbawa. Para peserta pelatihan mayoritas adalah petani rumput laut dan mantan tenaga kerja wanita yang berada di daerah minapolitan rumput laut Sumbawa, yaitu Teluk Santong, Labuhan Mapin, Poto, dan Desa Ngeru, Moyo Hilir. Mereka dibina dan dimotivasi untuk mampu menjadi wirausaha baru di bidang olahan rumput laut. Dalam pelatihan teknis yang diberikan, instruktur memberikan cara pembuatan olahan rumput laut, antara lain manisan, jelly drink, bakso, dan kerupuk rumput laut. Berikut adalah resep aneka olahan rumput laut tersebut. Resep produk rumput laut lainnya juga ada di Aneka Olahan Rumput Laut II

A.      Manisan Rumput Laut
Bahan-bahan         :
1.       Rumput laut tawar basah 1 kg
2.       Gula Pasir Putih 1 kg
3.       Air Bersih 1 Liter
4.       Perisa/Pewarna sesuai selera


My Story in Bali... Materi Diklat Wirausaha Baru Regional VI

                Pada bulan ini saya mendapat kesempatan untuk mengikuti serangkaian workshop di Balai Diklat Industri (BDI) Bali yang terletak di Kuta, Denpasar. Pelatihan tersebut antara lain Workshop Pengembangan  TPL IKM Program Beasiswa sebagai Promotor Pengembangan Wirausaha Baru IKM dan Pelatihan Teknis Wirausaha Baru IKM bagi TPL IKM Program Beasiswa. Peserta pelatihan merupakan TPL IKM dari Regional VI, yaitu dari provinsi Bali, NTB, dan NTT. Waktu pelaksanaan sekitar seminggu, dari tanggal 8 sampai 14 November 2011. Pematerinya dari Kementerian  Perindustrian bekerjasama dengan Splashh Enterpreneurship Center, juga ada dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.
                Ceritanya mau share sedikit ilmu dan materi yang  saya peroleh di sana. Sebenarnya materinya cukup banyak, tapi dari sedikit yang saya bagi ini merupakan materi yang cukup berkesan bagi saya. Ada Definisi KewirausahaanThe 5 Arrows of New Business Creation, Kompetensi Karakter Kewirausahaan, dan Teknologi Pengolahan Singkong (klik materi untuk mengetahui lebih lanjut).  Dan ini beberapa marchandise foto-foto kunjungan dari sana....

Definisi Kewirausahaan

                Kewirausahaan atau entrepreneurship dan wirausaha atau entrepreneur didefinisikan berbeda-beda sesuai kepentingan dan situasinya. Pada beberapa literatur, kata “wirausaha” digunakan untuk menyebut seseorang yang berniat meluncurkan usaha baru dan bersedia bertanggungjawab penuh atas hasil yang akan dicapainya. Jean Batiste Say, seorang ekonom French menggunakan istilah entrepreneur pada abad ke-19 untuk mendefinisikan seseorang yang membuat usaha baru, khususnya kontraktor, yang bertindak menjembatani modal dana dan tenaga kerja.
                Joewono (2011) meredefinisi terminologi “kewirausahaan” sebagai “gairah menumbuhkembangkan bisnis baru”. Bisnis yang dikembangkan bisa berupa bisnis independen baru atau bisnis baru di perusahaan, masyarakat atau wilayah yang dilayani. Gairah mengembangkan bisnis baru di perusahaan disebut corporate entrepreneurship disingkat corpreneurship. Gairah pengembangan bisnis baru yang diterapkan untuk kegiatan bisnis masyarakat disebut social entrepreneurship. Bila gairah pengembangan bisnis baru dijalankan oleh aparatur pemerintah untuk rakyatnya disebut sebagai government entrepreneurship atau governpreneurship. Wirausaha, wirausahawan / wirausahawati atau pebisnis adalah orang yang melakoni kewirausahaan.
 

Dalam buku The 5 Arrows of New Business Creation, Dr. Handito Joewono menjelaskan tentang 5 tahapan arah pengembangan bisnis baru, yaitu : (1) Day Dreaming, (2) Creative Thinking, (3) Push The Pedal, (4) Accelerating, dan  (5) Looking Up.

1. Day Dreaming (Bermimpi)
             Langkah awal mulai berbisnis adalah berangan-angan. Kita perlu punya sebuah angan-angan, cita-cita besar, mimpi yang sadar  akan hal yang ingin kita capai di masa mendatang. Bisa karena ingin mempunyai uang yang banyak,  bosan menjadi pegawai, ingin kebebasan, ingin mempunyai karya pribadi, berbuat luas bagi masyarakat, atau berbagai alasan lainnya.

2. Creative Thinking (Berpikir secara Kreatif)
                Bisnis harus tetap rasional, punya hitungan untung rugi tetapi harus kreatif. Bisnis jaman sekarang hanya yang kreatif dan inovatif yang dapat bertahan. Kreatifitas berpikir diperlukan untuk menghasilkan rancangan bisnis yang berbeda dan mempunyai ‘punching power’ untuk menggebrak ‘kebekuan pasar’.
                Creative thinking pada pengembangan bisnis baru akan menghasilkan rumusan rencana bisnis yang terdiri dari arah tujuan dan cara-cara mencapai tujuan bisnis baru. Termasuk di dalamnya adalah analisis atas situasi kompetisi, potensi pasar, perilaku konsumen, rumusan barang/jasa yang hendak dibisniskan, program promosi, pengorganisasian tim, dan persiapan peluncuran bisnis baru.

Memaknai Enterpreneur Sukses Sejati

Kamus Webster mengartikan entrepreneur sebagai "one who organizes, manages, and assumed the risks of business or enterprise". Pengertian ini mencakup sikap mental mengambil risiko dalam pengorganisasian dan pengelolaan suatu bisnis yang juga berarti suatu keberanian untuk membuka bisnis baru.

Cukupkah?  Lalu, bagaimana dengan kata sukses sejati?  
Nah, inilah indikator keberhasilan entrepreneur yang hendak kita wujudkan. 

Seperti apa wujud sukses sejati itu dan bagaimana cara menggapainya?  Selengkapnya terangkum dalam kaidah 5 i, yakni :

1.         Hancurkan Sindrom Diri
Kita harus berani membakar ‘kapal rasa kemapanan dan kenyamanan’ berupa pola pikir dan pola sikap negatif yang telah lama menggelayuti kehidupan kita sehingga melenakan diri kita. Mulai saat ini visi dan cara pandang kita adalah mewujudkan diri agar dapat menjadi entrepreneur sukses sejati.

Kompetensi Karakter Kewirausahaan

                Untuk menghasilkan wirausaha baru yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing global dibutuhkan ‘bahan baku’ berupa calon wirausaha yang mempunyai beberapa karakter unggul wirausaha, baik yang merupakan karakter bawaan sejak lahir atau yang dibentuk melalui pelatihan dan pengalaman. Dari penelitian  yang dilakukan oleh Splashh SoE (School of Entrepreneurship) dan Arrbey Competitiveness Center, ada lima karakter unggul kewirausahaan yang merupakan inti dari karakter di atas, yaitu : Pencari Peluang (opportunity seeker), Pembangun Jaringan (network builder), Pengarah (conductor), Pekerja Keras (hard worker), dan Pendorong Kemajuan (progress demander) (Handito Joewono, 2011). Berikut adalah pemaparannya.

Teknologi Pengolahan Singkong

                Pada waktu Diklat Wirausaha Baru di Bali, tepatnya ketika praktik kunjungan kerja, saya termasuk anggota kelompok yang kebagian mengikuti praktik Teknologi Pengolahan Singkong. Praktik dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Udayana, Denpasar. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, saya menjadi lebih mengenal berbagai pengembangan olahan singkong (Singkong tidak hanya bisa dinikmati sebagai singkong rebus atau goreng). Oh, ya dan ternyata penting untuk lebih memanfaatkan singkong di Indonesia. Hal ini karena selain bahan bakunya melimpah dan dapat menunjang ketahanan pangan nasional, singkong terutama yang telah diolah menjadi tepung dapat mengurangi kebutuhan terigu yang notabene merupakan tepung impor (gandum harus diperoleh dari luar negeri). Dalam praktik selama sehari tersebut, kami membuat tepung, chip, cake, biskuit dan mie... Semuanya dari singkong. Berikut ini resepnya.

A.   Tepung Singkong
Bahan      : Singkong dan Air
Alat           :
Baskom, Pisau, Talenan, Parutan singkong, loyang, aluminium foil, oven, blender tepung, ayakan 60 mesh, plastik kemas, timbangan
Prosedur  :
1.    Singkong  dihilangkan kulitnya, dicuci bersih, direndam air
2.    Disawut dengan penggarutan
3.    Ditaruh di atas loyang atau tempat pengeringan
4.    Dikeringkan di oven dengan suhu 600 C selama 8 jam
5.    Diblender, lalu diayak. Jadilah tepung singkong

Happy Idul Adha 1433 H