Salah satu Sentra
Gula Kelapa di Kabupaten Sumbawa terletak di Dusun Kanar dan Suka Damai, Desa
Labuhan Badas, Kecamatan Labuhan Badas. Terdapat belasan orang yang menggantungkan
hidup mereka sebagai pengrajin gula kelapa tradisional di sentra ini. Para
pengrajin bekerja mulai pagi hingga sore hari, melalui serangkaian proses
pembuatan gula kelapa yang cukup melelahkan. Mulai dari penampungan air nira,
penyaringan, proses pemasakan, pencetakan hingga pengemasan. Yang paling
melelahkan yaitu memanjat puluhan pohon kelapa untuk mendapatkan air nira, dilakukan
2 kali sehari (pagi dan sore). Bayangkan saja jika ada 50 pohon, tentu harus
memanjat pohon kelapa 100 kali sehari. Setelah mendapatkan air nira pun masih perlu diolah
dengan pemasakan selama 4 hingga 5 jam. Wah, luar biasa ya perjuangan mereka. Fisik
yang prima memang sangat dibutuhkan untuk menghasilkan produk gula ini. Dan tanpa
keberadaan mereka tentu saja kita tidak dapat menikmati makanan seperti gado-gado atau
rujak yang bumbunya menggunakan gula kelapa. Baiklah, selengkapnya mari kita lihat proses
pembuatan gula kelapa ala Dusun Kanar dan Suka Damai, Labuhan Badas. Baca selengkapnya...
·
Air
nira ditampung oleh pengrajin dengan derigen kecil yang dipasang pada setiap
pohon
·
Bunga
kelapa ditorehkan (dengan arit) sehingga air niranya dapat keluar.
·
Jika
penderesan nira pagi hari baru dapat diambil sore harinya, sebaliknya
penderesan sore hari maka nira baru diambil di pagi hari (memanjat kelapa pagi
dan sore)
·
Hasil
nira dari derigen kecil dimasukkan ke derigen besar
· Tidak
lupa di dalam derigen pengumpul nira ditambahkan sedikit kapur (sekitar ½
sendok teh per 5 L nira) untuk mencegah nira asam dan sedikit obat gula
(Natrium Metabisulfit sekitar 1 sendok makan / 15 L nira) sebagai pengawet dan
memberi warna kekuningan pada gula.
·
Sebelum
dimasak, air nira disaring untuk mencegah kotoran dan partikel masuk
·
Penyaringan
dengan menggunakan saringan atau kain yang bersih
·
Air
nira yang telah disaring dimasukkan dalam wajan dan dimasak sekitar 4-5 jam
·
Pemasakan
dengan kayu bakar
·
Dilakukan
pengadukan
· Saat
mendidih ditambahkan sedikit kelapa yang telah diparut untuk menekan buih yang
terbentuk dan menghindari meluap saat pendidihan
·
Dengan
proses pemasakan maka terjadi penguapan dan pemekatan air nira sehingga akan
menjadi gula kelapa
·
Gula
kelapa yang telah dimasak diturunkan dari tungku dan didiamkan sebentar
·
Gula
dioleskan ke sepanjang sisi wajan untuk membantu pendinginan dan pengerasan
·
Dilakukan pencetakan ke dalam batok-batok pencetak
·
Menggunakan gayung untuk memindahkan gula yang
masih cair dari wajan ke batok pencetak
·
Gula
kelapa dikemas dengan plastik untuk takaran per kilogram
·
Gula
pun siap dipasarkan
0 komentar:
Posting Komentar